Tentang batik yang akan tampak cantik ketika ditetaskan dari canting, ketimbang batik yang tercipta dengan printing. Batik membuat siapa saja terpana dengan motifnya. Bukan hanyak sekadar asal mengukir. Menguar filosofi yang berjebah di tiap lurus maupun lengkung sang garis. Di Indonesia setiap daerah memiliki ciri khas pola batiknya tersendiri. Semisal batik awan dari Cirebon.
Sudah tahukah hari Batik jatuh pada tanggal berapa? Yak, tepat sekali. Hari Batik jatuh sehari setelah peringatan Hari Kesaktian Pancasila, yaitu pada tanggal 2 Oktober. Patut diketahui, banyak dari para WNA yang mencintai batik. Mulai dari proses membuatnya yang menarikr perhatian, sampai motifnya yang menawan.
Salah satu diantara WNA yang begitu mencintai batik adalah mendiang Nelson Mandela. Seorang revolusioner antiapartheid. Beliau pernah menjabat sebagai presiden Afrika Selatan. Bisa ditilik sendiri, pak Nelson kerap kali mengenakan batik di setiap kesempatan. Amatlah bangga kita sebagai generasi bangsa Indoesia. Khususnya saya yang ditakdirkan terlahir di Kota Batik. Bersyukur sekali, sebab keluarga besar sudah mendoktrin diri untuk mengasihi batik sedari kecil. Sampai saat inipun koleksi baju batik yang bersemayam di almari terbilang mendominasi.
Sebagai anak muda kita harusnya tergugah, turut berkontribusi melangitkan batik di kancah dunia. Bukan malah tak mau memperkenalkan batik. Kadang sedih teh kalau ada yang benci sama batik :(
Panas katanya, yang lebih miris ketika ada yang mengatakan kunolah batik mah. Sampai tak ada satu pun Si Cantik yang bersemayam di rumahnya.
Are you lost you're mind? Batik is the one of wonderful treasure that I have ever meet. Pak Nelson saja setia dengan batik. Kita sebagai WNI yang notabenenya adalah pemilik batik, yambok bisa lebih loyal dari beliau.
Ps: Potret beberapa kain batik di International Batik Center. Kalau mudik kudu beud melipir ke sana buat borong batik~
Yukk ubah mindset supaya lebih mencintai budaya Indonesia tercinta. Yukk pakai batik! Cintai produk-produk Indonesia! ❤
Komentar
Posting Komentar