Langsung ke konten utama

Postingan

Satu dan Pertama

Apa tanggal 1 istimewa bagi kalian? • Pertanyaan yang mendikotomi. Pasti ada yang menjawab "banget" dan "b aja". Iyalah, lagipula gasemua orang memiliki kenangan di tanggal 1. Atau mungkin mereka punya kenangan tapi memilukan. Makanya, mereka ada di kubu yang menjawab "b aja". • Okeh, kalian penasaran gak gue ada di kubu mana? Sebenarnya mau banget jawab "b aja". Tapi gatega menyayat hati ortu, euyy 😩 Bagi mereka tanggal 1 bukan hanya melahirkan keistimewaan, melainkan juga hari anak pertama mereka lahir ke bumi pertiwi. • You rock, Mum! Gue bakalan teriak kek gitu, kalau gue dikasih kesempatan buat ngucapin congratulation ke Bundahara. Finally, I'm born and I can see the beautiful world. Tapi nyatanya yang terhidang hanya isak tangis menggelegar dari mulut gue. • Ahh, sudah qodarnya turun ke bumi. Semua orang riang menyambut si jabang bayi. Kalau dipikir-pikir, sok jagoan banget gue. Berani ambil tawaran dari Allah buat
Postingan terbaru

Setangkup Juang

Pahami kalimat ini "hidup adalah seni menunggu". "Tunggu aku ya, Mas." *apasih Well , akhir-akhir ini kulebih banyak menunggu. Maklum maba (baca: mahasiswa bangkotan). Pergi ke sana ternyata di situ. Dititah begini harusnya begitu. Ini bukan teks keluhan koq. Tapi ini sebuah teks penguatan. Teruntuk kawan-kawan sejawatku di mana pun kalian berada. Kalian yang sedang berkutat dengan PPL, KKP, KKN, etc . Ditambah dengan sempro, UTS, TA, etc . Tuang lagi kayu/ minyak tanah/ gas agar tungku semangat kalian berkobar lebih besar. Hidup memang penuh tantangan. Kalau penuh rantangan mah katering.. Penat yaa? Sudah biasa jikalau lima L menyelimuti. Sabar sabar sabar, sebentar lagi kita terbentuk melalui benturan-benturan ini. Ada yang mendambakan posisi kalian. Percayalah... Mereka ingin duduk di bangku kampus, belajar dengan dosen, dan bermesra dengan skripsi. Tapi mereka belum bisa. Maka berbahagialah kalian kawans, yang tlah dimampukan oleh Alla

Si Cantik Dari Pekalongan

Tentang batik yang akan tampak cantik ketika ditetaskan dari canting, ketimbang batik yang tercipta dengan printing. Batik membuat siapa saja terpana dengan motifnya. Bukan hanyak sekadar asal mengukir. Menguar filosofi yang berjebah di tiap lurus maupun lengkung sang garis. Di Indonesia setiap daerah memiliki ciri khas pola batiknya tersendiri. Semisal batik awan dari Cirebon.  Sudah tahukah hari Batik jatuh pada tanggal berapa? Yak, tepat sekali. Hari Batik jatuh sehari setelah peringatan Hari Kesaktian Pancasila, yaitu pada tanggal 2 Oktober. Patut diketahui, banyak dari para WNA yang mencintai batik. Mulai dari proses membuatnya yang menarikr perhatian, sampai motifnya yang menawan. Salah satu diantara WNA yang begitu mencintai batik adalah mendiang Nelson Mandela. Seorang revolusioner antiapartheid. Beliau pernah menjabat sebagai presiden Afrika Selatan. Bisa ditilik sendiri, pak Nelson kerap kali mengenakan batik di setiap kesempatan. Amatlah bangga kita sebagai generas

Balada Anak Sulung

Anak sulung itu pundaknya harus sekuat baja. Anak sulung itu prestasinya harus unggul. Anak sulung itu harus menjelma ulung dalam segala aspek. Pernah dengar/ berpendapat demikian? Atau kalian sering merasakan ditimpa impresi seperti di atas? Saya sendiri yang notabenenya menyandang predikat "Anak Sulung" kerap kali terdiskriminasi oleh sekelompok tuntutan tersebut. Bayangin, berat banget lohyak tugas saya dan anak sulung lainnya. Salah sedikit aja, bakal kena cibiran, cacian, makian. Itu musababnya mayoritas seorang kakak, jaim banget di depan adik-adiknya. Pantang nangis walau masalah menumpuk di pundak. Matian-matian berusaha dapet nilai dan peringkat tertinggi di kelas, ngejaga nama baik orang tua, nyari ilmu sebanyak-banyaknya biar gak kudet kalau ditanya. Ini lebih berat dari UTS bro. Mana bentar lagi UTS. Lengkap sudah ujian😎 Kalau udah ditakdirin gini mau gimana? Ngeluh? *sorry itu gak ada di materi ajaran yang bonyok ajarin. Dari jaman baheula, saya di aj

Beasiswa Bazma Pertamina 2017

Tema: Inilah saya bagi keluarga, bagi masyarakat, serta kontribusi yang telah dan akan saya berikan bagi Indonesia. Berpagut Asa di Atas Tanah Surga (INDONESIA) Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh blogger , sejatinya Allah akan memudahkan segala urusan sesiapapun yang bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu. Maka itu senantiasalah kobarkan semangat meng- upgrade segala ilmu dalam diri dengan belajar, demi tertunainya kewajiban sebagai seorang hamba. Esai ini saya tulis sebagai salah satu syarat untuk pengajuan program "Beasiswa Bazma Pertamina 2017". Saya amat bersyukur bisa terlahir dalam keluarga ini dan disematkan nama Anggi Giri Pratiwi. Kota Batik adalah sebutan bagi tempat kelahiran saya. Pekalongan adalah salah satu tempat bersejarah bagi saya. Karena di sana tepat 22 tahun silam saya dilahirkan. Saat usia saya genap 2 tahun, ibu memutuskan membawa saya hijrah ke Jakarta agar lebih dekat dengan bapak. Selang tiga tahun setelah kami tinggal di Ja

Masih Mau Ngebully?

Jangan meremehkan orang-orang di sekitar kita, karena kalian perlu ketahui faktanya. Saat hujan masing-masing diri kita itu menikmati kesegaran yang berasal dari air seni orang lain. Air yang setiap hari kita minum pun seyogyanya berasal dari sana. Gak percaya? Dari 7 milyar manusia yang ada di dunia ini dihasilkan berliter-liter air seni yang kemudian mengalir ke selokan, sungai, laut. (Tergantung dimana buang air kecilnya). Dari situlah air menguap menjadi awan. Turun lagi ke bumi lewat hujan, masuk kembali dalam siklus air bersih. Berubah jadi mata air pegunungan, masuk dalam sumur, air PDAM, galon-galon, ceret, gelas yang salah satunya kita minum setiap hari. Kurang lebih begitu teori kencing menurut bang Tere Liye. Buat apa juga suka ngebully ? Apa dengan ngebully temen, semua pekerjaan rumah kelar? Kaga kan! Gak ada manfaatnya juga gitu. Ingat yang direndahkan itu siapa. Sesama ciptaan Allah, sama-sama buang air kecil setiap hari. Kalau gitu harusnya kita saling mengasih

Gandrung

Gandrung (n): sangat rindu; begitu mendambakan "dia". Alkisah seorang Tuan menggandrungi Puan. Puan pun menggandrungi Tuan. Sampai tersebutlah syarat yang tersurat. "Tuan, selama siap belum tertunai, kamu tak boleh selalu mengucap kasih pada Puan." "Hanya itu saja? Bagiku itu mudah," tutur Tuan dengan tatapan sinis. "Kamu pun tak boleh mengindahkan bercakap dengan Puan, suaranya dapat menggoyahkan imanmu." "Mengapa begitu? Kami hanya sekadar membahas tugas-tugas," Tuan mulai geram. "Kalau Tuan menolak, berarti Tuan tak berhak menjadi pendamping Puan. Dan satu lagi, Tuan harus menundukkan pandangan saat berjumpa dengan Puan." "Persyaratan aneh, bedebah. Apa hakmu melarangku? Siapa dirimu?" Kekalapan seakan menggerogoti tubuh Tuan. "Ketahuilah wahai Tuan, aku hanya manusia biasa sepertimu. Tapi ini adalah titah Sang Maha Cinta. Apa kamu masih sudi melanggarnya?" Semua persyaratan itu membuat Tuan ke